Minggu, 05 Juni 2016

Tulisan softskill 3

Terapi Kelompok

Anggota Kelompok :
      1.      Bernadeth Adinda Hemas      (11513710)
      2.      Citra Febiarini                         (11513940)
      3.      Juanita Riry                             (14513707)
      4.      Muhammad Azhar                  (15513848)
      5.      Rama Dhyansah HN               (17513223)
      6.      Rika Hidayah                          (17513694)
      7.      Tristanty Rahayu                     (18513998)

Rama, 21 tahun seorang mahasiswa pecandu alkohol sejak duduk di bangku SMA. Awalnya, Rama meminum alkohol seminggu sekali. Tetapi semenjak orang tuanya meninggal karena kecelakaan frekuensi minum alkoholnya meningkat dan dalam beberapa tahun terakhir berubah menjadi pola penyalahgunaan alkohol yang parah.
Ia mengawali hari dengan minum alkohol dimulai dari pagi hari, dan ketika siang Rama berada kedalam kondisi mabuk total. Ia jarang teringat tentang berbagai hal yang terjadi pada siang hari. Selain peminum, Rama juga mengisolasi diri dari lingkungan sekitarnya (adegan Rama mabuk).
Pada suatu hari kerabat dekatnya datang kerumah, melihat Rama sedang mabuk berat.
Kerabat           : assalamu...(sambil masuk kedalam kamarnya Rama dan melihat Rama sudah tidak sadarkan diri) Rama lu kenapa? (teriak)
            Lalu kerabatnya membawa Rama ke Rumah Sakit. Setelah Rama sadar, kerabatnya bertanya kepada Rama.
Kerabat           : rama, tadi lo kenapa?
Rama               : gue dimana nih?
Kerabat           : lo dirumah sakit, tadi lo pingsan. Gue bawa aja ke rumah sakit, lo pasti mabuk lagi ya?
Rama               : iya nih, gue udah parah banget. Gue pengen berenti minum.
Kerabat           : iya, lo buat apa sih minum terus? Nggak ada gunanya! Cuma ngerusak badan doang! Lo mau berenti??
Rama               : mau lah...capek gue gini terus
Kerabat           : yaudah gini aja, gue ada kenalan. Siapa tau nanti dia bisa bantu. Nanti kalo lo udah keluar dari rumah sakit, gue anter lo ke dia.
Rama                 : oke, terima kasih ya
            Setelah sekian hari Rama pun keluar dari rumah sakit, kemudian kerabatnya menjemput Rama di rumah sakit.
Kerabat                       : gimana, udah baikan?
Rama                           : alhamdulillah, udah mendingan..
Kerabat                       : syukur deh, jadikan kita ketemu kenalan gue itu?
Rama                           : oke, ayo kita jalan sekarang..
            Berangkatlah mereka bertemu dengan kenalan kerabat Rama itu
Kerabat                       : selamat pagi (sambil salaman dengan psikolog nya)
Psikolog                      : selamat pagi, selamat datang. Gimana kabarnya? Sudah lama ya nggak ketemu
Kerabat                       : baik, iya nih udah lama ya kita nggak ketemu (sambil tersenyum)
Psikolog                      : hehe iyaaa, ada perlu apa datang menemuiku?
Kerabat                       : nih kenalin, temen saya Rama. Sebenarnya tujuan saya kesini ingin membantu permasalahan yang sedang dialami Rama. Rama kecanduan alkohol. (lalu lanjut menceritakan asal mula Rama kecanduan alkohol).
Psikolog                      : ohh gitu ceritanya, kebetulan disini ada terapi yang permasalahannya sama dengan yang dialami Rama.
Kerabat                       : waah, kebetulan sekali. Bagaimana kalau Rama ikut terapi disini bersama dengan kamu?
Psikolog                      : baik, mari kita atur jadwalnya.
Setelah dibicarakan, lalu Rama pun mengikuti terapi yang dianjurkan psikolog tersebut.
Psikolog                      : selamat pagi semua. Bagaimana kabarnya hari ini?
Seluruh anggota          : baik (dengan semangat)
Psikolog                      :  pada hari ini, kita kedatangan anggota baru. Coba silahkan perkenalkan diri kamu.
Rama                           : gue Rama, umur gue 21 tahun. gue tinggal di Bekasi
Psikolog                      : ada masalah apa Rama?
Rama                           : gue Cuma pengen berenti mabok..
Psikolog                      : gimana teman-teman yang lain? Ada yang bisa bantu Rama?
Anggota 1                     : saya Citra, saya mengikuti terapi disini sejak satu tahun yang lalu. Dulu saya juga kecanduan alkohol banget. Saya jadi pemabuk karena sakit hati ditinggal nikah. Tadinya saya pemabuk berat, tapi setelah saya pikir untuk apa seperti ini terus? Karena saya sadar jadi pemabuk tidak akan membuat dia kembali pada saya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti jadi pemabuk dengan mengikuti terapi disini. Saya mendapatkan pelajaran dari para anggota sebelumnya. Menurut saya kalau berhenti sekaligus sulit, karena dulu saya mendapat pelajaran dari anggota sebelumnya, saya mengurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya saya berhenti. Kamu juga harus mencobanya! Mungkin dengan cara itu kamu bisa menjadi lebih baik.
 Psikolog                       : terima kasih atas sarannya dari Citra. Mungkin ada yang lain yang bisa menceritakan pengalamannya?
Anggota 2                     : saya Tanty, umur saya 20 tahun. dulu saya juga sama seperti Citra peminum yang addict. Saya peminum karena saya depresi, saya terlahir dari keluarga yang tidak harmonis. Saya mendapatkan saran dari anggota sebelumnya juga untuk mencoba menjadikan rasa alkohol menjadi lebih pahit yang membuat rasanya menjadi nggak enak. Dan akhirnya saya mencoba saran itu dan ternyata cocok. Dan saya berhasil menguranginya saat ini
Psikolog                        : terimakasih atas sarannya dari Tanty. Ada yang lain? Yang mau berbagi pengalamannya?
Anggota 3                     : saya Riry, umur 21 tahun. saya ada sedikit cerita tentang kehidupan saya, dan kenapa saya berada disini. Ya yang pada intinya masalah kita sama. Awalnya karena pergaulan saya sering kumpul dengan orang-orang pemabuk juga. Ering kali saya di paksa untuk mencoba minuman beralkohol itu. Samapi akhirnya yang tadinya dipaksa menjadi terbiasa bahkan pecandu. Sama seperti yang lain, dan ada satu kejadian yang membuat saya sadar dan sehingga berhenti jadi pemabuk. Saya memaksa diri saya sendiri agar berhenti dengan cara saya menghindar dari lingkungan pemabuk itu, dan kedua saya mencari cara bagaimana agar saya tidak melakukan itu lagi. Awalnya sulit untuk melakukan itu, sehingga saya putuskan untuk berhijab dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap rasa ingin meminum lagi, saya selalu ingat Tuhan dan saya merasa malu untuk melakukannya lagi. Dan sampai sekarang saya berhenti.
           Setelah terapi itu berakhir, akhirnya Rama berpikir dari saran yang telah diberikan pada dirinya. Dan Rama mempraktikannya dan mencari cara yang cocok dan sesuai dengan dirinya.

           Setelah beberapa kali pertemuan terapi itu dilakukan, Rama mulai bisa mengurangi kecanduan alkohol tersebut sampai akhirnya berhenti jadi pecandu.

0 komentar:

Posting Komentar