Terapi Kelompok
Anggota Kelompok :
1. Bernadeth Adinda Hemas (11513710)
2. Citra Febiarini (11513940)
3. Juanita Riry (14513707)
4. Muhammad Azhar (15513848)
5. Rama Dhyansah HN (17513223)
6. Rika Hidayah (17513694)
7. Tristanty Rahayu (18513998)
Rama,
21 tahun seorang mahasiswa pecandu alkohol sejak duduk di bangku SMA. Awalnya,
Rama meminum alkohol seminggu sekali. Tetapi semenjak orang tuanya meninggal
karena kecelakaan frekuensi minum alkoholnya meningkat dan dalam beberapa tahun
terakhir berubah menjadi pola penyalahgunaan alkohol yang parah.
Ia
mengawali hari dengan minum alkohol dimulai dari pagi hari, dan ketika siang
Rama berada kedalam kondisi mabuk total. Ia jarang teringat tentang berbagai
hal yang terjadi pada siang hari. Selain peminum, Rama juga mengisolasi diri
dari lingkungan sekitarnya (adegan Rama mabuk).
Pada
suatu hari kerabat dekatnya datang kerumah, melihat Rama sedang mabuk berat.
Kerabat : assalamu...(sambil masuk kedalam
kamarnya Rama dan melihat Rama sudah tidak sadarkan diri) Rama lu kenapa?
(teriak)
Lalu kerabatnya membawa Rama ke
Rumah Sakit. Setelah Rama sadar, kerabatnya bertanya kepada Rama.
Kerabat : rama, tadi lo kenapa?
Rama : gue dimana nih?
Kerabat : lo dirumah sakit, tadi lo pingsan.
Gue bawa aja ke rumah sakit, lo pasti mabuk lagi ya?
Rama : iya nih, gue udah parah banget.
Gue pengen berenti minum.
Kerabat : iya, lo buat apa sih minum terus?
Nggak ada gunanya! Cuma ngerusak badan doang! Lo mau berenti??
Rama : mau lah...capek gue gini terus
Kerabat : yaudah gini aja, gue ada kenalan.
Siapa tau nanti dia bisa bantu. Nanti kalo lo udah keluar dari rumah sakit, gue
anter lo ke dia.
Rama : oke, terima kasih ya
Setelah sekian hari Rama pun keluar
dari rumah sakit, kemudian kerabatnya menjemput Rama di rumah sakit.
Kerabat :
gimana, udah baikan?
Rama :
alhamdulillah, udah mendingan..
Kerabat :
syukur deh, jadikan kita ketemu kenalan gue itu?
Rama :
oke, ayo kita jalan sekarang..
Berangkatlah mereka bertemu dengan
kenalan kerabat Rama itu
Kerabat :
selamat pagi (sambil salaman dengan psikolog nya)
Psikolog : selamat pagi, selamat
datang. Gimana kabarnya? Sudah lama ya nggak ketemu
Kerabat :
baik, iya nih udah lama ya kita nggak ketemu (sambil tersenyum)
Psikolog :
hehe iyaaa, ada perlu apa datang menemuiku?
Kerabat : nih kenalin, temen saya
Rama. Sebenarnya tujuan saya kesini ingin membantu permasalahan yang sedang
dialami Rama. Rama kecanduan alkohol. (lalu lanjut menceritakan asal mula Rama
kecanduan alkohol).
Psikolog : ohh gitu ceritanya,
kebetulan disini ada terapi yang permasalahannya sama dengan yang dialami Rama.
Kerabat : waah, kebetulan sekali.
Bagaimana kalau Rama ikut terapi disini bersama dengan kamu?
Psikolog :
baik, mari kita atur jadwalnya.
Setelah dibicarakan, lalu Rama pun mengikuti terapi
yang dianjurkan psikolog tersebut.
Psikolog : selamat pagi semua.
Bagaimana kabarnya hari ini?
Seluruh anggota : baik (dengan semangat)
Psikolog : pada
hari ini, kita kedatangan anggota baru. Coba silahkan perkenalkan diri kamu.
Rama : gue Rama, umur gue
21 tahun. gue tinggal di Bekasi
Psikolog : ada masalah apa Rama?
Rama : gue Cuma pengen
berenti mabok..
Psikolog : gimana teman-teman yang
lain? Ada yang bisa bantu Rama?
Anggota 1 :
saya Citra, saya mengikuti terapi disini sejak satu tahun yang lalu. Dulu saya
juga kecanduan alkohol banget. Saya jadi pemabuk karena sakit hati ditinggal
nikah. Tadinya saya pemabuk berat, tapi setelah saya pikir untuk apa seperti
ini terus? Karena saya sadar jadi pemabuk tidak akan membuat dia kembali pada
saya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti jadi pemabuk dengan mengikuti
terapi disini. Saya mendapatkan pelajaran dari para anggota sebelumnya. Menurut
saya kalau berhenti sekaligus sulit, karena dulu saya mendapat pelajaran dari
anggota sebelumnya, saya mengurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya saya
berhenti. Kamu juga harus mencobanya! Mungkin dengan cara itu kamu bisa menjadi
lebih baik.
Psikolog : terima kasih atas
sarannya dari Citra. Mungkin ada yang lain yang bisa menceritakan
pengalamannya?
Anggota 2 :
saya Tanty, umur saya 20 tahun. dulu saya juga sama seperti Citra peminum yang
addict. Saya peminum karena saya depresi, saya terlahir dari keluarga yang
tidak harmonis. Saya mendapatkan saran dari anggota sebelumnya juga untuk
mencoba menjadikan rasa alkohol menjadi lebih pahit yang membuat rasanya
menjadi nggak enak. Dan akhirnya saya mencoba saran itu dan ternyata cocok. Dan
saya berhasil menguranginya saat ini
Psikolog :
terimakasih atas sarannya dari Tanty. Ada yang lain? Yang mau berbagi pengalamannya?
Anggota 3 :
saya Riry, umur 21 tahun. saya ada sedikit cerita tentang kehidupan saya, dan
kenapa saya berada disini. Ya yang pada intinya masalah kita sama. Awalnya
karena pergaulan saya sering kumpul dengan orang-orang pemabuk juga. Ering kali
saya di paksa untuk mencoba minuman beralkohol itu. Samapi akhirnya yang
tadinya dipaksa menjadi terbiasa bahkan pecandu. Sama seperti yang lain, dan
ada satu kejadian yang membuat saya sadar dan sehingga berhenti jadi pemabuk.
Saya memaksa diri saya sendiri agar berhenti dengan cara saya menghindar dari
lingkungan pemabuk itu, dan kedua saya mencari cara bagaimana agar saya tidak
melakukan itu lagi. Awalnya sulit untuk melakukan itu, sehingga saya putuskan
untuk berhijab dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap rasa ingin meminum
lagi, saya selalu ingat Tuhan dan saya merasa malu untuk melakukannya lagi. Dan
sampai sekarang saya berhenti.
Setelah terapi itu berakhir, akhirnya
Rama berpikir dari saran yang telah diberikan pada dirinya. Dan Rama mempraktikannya
dan mencari cara yang cocok dan sesuai dengan dirinya.
Setelah beberapa kali pertemuan
terapi itu dilakukan, Rama mulai bisa mengurangi kecanduan alkohol tersebut
sampai akhirnya berhenti jadi pecandu.