Nama
: Tristanty Rahayu
Kelas
: 2PA14
NPM
: 18513998
Tugas Softskill Kesehatan Mental ke 4
1.
Pekerjaan
dan Waktu Luang
A. Mengubah
Sikap Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang
diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani.
Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat
mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu.
B. Proses
Dalam Memilih Pekerjaan
Dalam memilih atau mencari pekerjaan, biasanya orang dihadapkan
kepada beberapa pemikiran atau pertimbangan sebelum menetapkan pekerjaan
mana yang akan dipilih. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara
lain :
- · Nama dan Reputasi Perusahaan
- · Tipe Pekerjaan
- · Kondisi Tempat
- · Rekan Kerja
- · Kesempatan Berkarir
C C. Memilih
Pekerjaan Yang Cocok
Yang paling tahu cocok atau tidaknya kita akan suatu
pekerjaan adalah diri kita sendiri. Namun, perlu dicatat, beberapa pekerjaan
atau profesi yang tercantum memerlukan pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi
tertentu.
D. Penyesuaian
Diri Dalam Pekerjaan
Dawis dan
Lofquist (1984) mendefinisikan penyesuaian bekerja sebagai “proses
berkelanjutan dan dinamis di mana seorang pekerja berusaha untuk mencapai dan
mempertahankan korespondensi dengan lingkungan kerja”. Ada dua
komponen utama untuk memprediksi penyesuaian kerja: kepuasan dan kualitas
memberikan kepuasan yang cukup untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan (satisfactoriness). Kepuasan
mengacu pada sejauh mana kebutuhan individu dan persyaratan dipenuhinya
pekerjaan yang dia lakukan. Satisfactoriness menyangkut
penilaian orang lain, dari sejauh mana individu menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya.
E. Waktu
Luang
Waktu luang adalah waktu bebas bagi seseorang untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan keinginannya. Saya biasanya mengisi
waktu luang dengan cara mengerjakan tugas-tugas kuliah terkadang baca novel
atau pun melakukan kegiatan yang bermanfaat agar waktu luang itu tidak terbuang
sia-sia.
Ø Bagaimana
menggunakan waktu luang dengan positif
Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh
manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A. Edison.
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak cara/kegiatan positif yang
bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Misalnya olahraga, jalan-jalan,
melakukan hobby, atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu luang setelah
kesibukan yang mendera ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita tidak
pernah menduga kalau kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang bisa juga
menghasilkan atau mendapat penghargaan.
2. Self
Directed Changes
Self-directed changes adalah sebuah teori yang mengajarkan
tentang bagaimana kita bisa mengubah diri kearah yang lebih baik dari kenyataan
hidup yang kurang mendukung.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
·
Konsep
dan Penerapan Self Directed Changes
Mahasiswa mengetahui dan termotivasi
untuk melakukan perubahan pribadi dengan melalui tahapan:
1.
Meningkatkan
kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran
bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai
dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia.
2.
Menetapkan
tujuan
Untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan
mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu
akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu
berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.
Pencatatan
perilaku
Menguatkan perilaku ulang kalau individu merasa bisa
mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan
lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya karena merasa
senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4.
Menyaring
anteseden perilaku
Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta
membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut.
Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat
memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5.
Menyusun
konsekuensi yang efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan
pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu
aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus
lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam
mencapai kematangan mental.
6.
Menerapkan
perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik.
Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku
secara individual.
7.
Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi,
sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah
evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar