A.
Pengertian
sistem informasi berbasis computer
Menurut Nugroho (2010), sistem informasi berbasis
computer adalah dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan komputer sebagai
alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah,
serta tidak mengenal arti kata bosan, untuk melaksanakan instruksi-instruksi
pengguna untuk mendapatkan hasil-hasil tertentu.
B.
Evolusi
sistem informasi berbasis computer
1. Fokus
data (SIA/EDP)
Selama
periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun enam puluhan, aplikasi
komputer disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik) atau
EDP. Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila digunakan ia
mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya penggunaan komputer
yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya untuk menghasilkan
informasi manajemen.
2. Fokus
informasi (SIM)
Konsep
SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterpakan untuk tujuan utama
menghasilkan informasi menajemen
3. Fokus
pada pendukung keputusan (SPK)
Sementara
banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS raksasanya
dengan baik, DSS adalah informasi yang
menghasilkan sistem yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan
oleh manajer, dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat. Masalah yang
dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat
semistruktur.
4. Fokus
pada komunikasi (Otomatisasi kantor)
Selama
waktu pengembangan DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada otomatisasi
kantor (office automation/OA) OA dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan
meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor dengan
penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik.
5. Fokus
konsultasi (Sistem pakar)
Belakangan
ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI) untuk
masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk
melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia.
C.
Lingkup
data
1. Hirarki
data
File yaitu kumpulan catatan data yang berhubungan dengan subyek
tertentu. Catatan adalah elemen data yang berhubungan dengan obyek tertentu. Elemen
data yaitu unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang
berarti. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data perusahaan
akurat , mutakhir , aman dari gangguan yang tersedia bagi pemakai. Kegiatan
manajemen data mencakup :
·
Pengumpulan
data
·
Integritas
pengujian
·
Penyimpanan
·
Keamanan
·
Pemeliharaan
·
Organisasi
·
Pengambilan
2. Penyimpanan
sekunder
·
SASD (Penyimpanan berurutan)
Suatu organisasi /
penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan
mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu . Contoh pita
magnetik yg digunakan untuk menyimpan data komputer memiliki bentuk fisik yg
sama dengan pita audio.
·
DASD (Penyimpanan akses langsung)
Cara mengorganisasikan data yang ditulis dan dibaca tanpa pencarian
secara berurutan. DASD dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium
penyimpanan dan digunakan sebagai media input.
3. Pemrosesan
data
·
Pemrosesan Batch
Pengumpulan
transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. kelemahan dari
pemrosesan ini adanya kenyataan bahwa fike hanya akan berlaku segera setelah
permbaharuan cycle
·
Pemrosesan On-Line
Pengolahan
transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan
on-line berorientasi transaksi.
·
Sistem Real Time
Sistem
yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer
berespon cepat pada sistem fisik.
D.
Database
1. Era
permulaan database
Hambatan
dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan
sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi
fisik ini, dan usahanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logik.
Organisasi logik memadukan data dari berbagai fisik yang berlainan
2.
Konsep
database
Konsep dasar database adalah
kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki
penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model
yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah
yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan
dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
3. Struktur
database
·
Hubungan eksplisit, indeks inversi dan
field penghubung membuat hubungan eksplisit antara data yang dipadukan secara logic
·
Struktur hirarkis, setiap record pada
satu tingkat dapat dihubungkan dengan beberapa record pada tingkat lebih bawah
berikutnya. Bila relasi logik seperti itu terjadi anatara record dalam file
yang berbed, Hal ini disebut struktur
hirarkis.
·
Struktur jaringan, struktur database
terkenal lainnya yang menggunakan relasi eksplisit adalah struktur jaringan.
·
Batasan relasi eksplisit, sementara
struktur hirarkis dan jaringan merupakan langkah besar terhadap penghapusan
hambatan fisik, pendekatan atau cara penggunaan relasi eksplisit belum memberi
pemecahan yang menyeluruh.
·
Relasi implisit, pendekatan untuk
menetapkan relasi antara record yang tidak perlu dinyatakan secara eksplisit.
4. Keunggulan
dan kelemahan database dan dabase management system (DBMS)
KEUNTUNGAN
menggunakan DBMS:
1) Penggunaan
Data Bersama (The Data Can Be Shared)
2) Mengurangi
Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced)
3) Menghindari
Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided)
4) Integritas
Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained)
5) Keamanan
Terjamin (Security Can Be Enforced)
6) Kebutuhan
User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements)
7) Pelaksanaan
Standarisasi (Standards Can Be Enforced)
8) Meningkatkan
Produktivitas (Increased productivity)
9) Layanan
Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services)
KERUGIAN
menggunakan DBMS:
1) Rumit
(Complexity) Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS
menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi
yang ada dengan baik, sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
2) Ukuran
(Size) Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan
banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan
memory.
3) Biaya
DBMS (Cost of DBMS)
4) Biaya
Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
5) Biaya
Konversi (Cost of conversion)
6) Performance
pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin
beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
7) Resiko
Kegagalan (Higher impact of a failure)
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
E.
Peranan
database dan DBMS dalam memecahkan masalah dalam psikologi (buat kasus)
Peranan DATABASE :
menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau
pendekatan model perusahaan.
Peranan
DBMS :
a. Data
yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satufile.
b. Data
dan program menyatu.
c. Kebutuhan
untuk mengintegrasikan data dari file-file.
d. Kebutuhan
untuk memperoleh data secara cepat.
e. Kebutuhan
untuk membuat data dengan aman.
Database tidak
harus berupa sekumpulan data yang sangat banyak dan kompleks, namun bisa
terdiri dari puluhan data saja. Pada beberapa database sederhana,
sebuah software word processing (Word)
bisa digunakan untuk menampung dan mengorganisir data tersebut. Atau jika
database terdiri dari data yang bersifat angka dan diperlukan perhitungan
lanjutan, pengolahan bisa dilakukan dengan software spreadsheet (Excel).
Pada
prinsipnya software seperti Word ataupun Excel
bisa berfungsi seperti layaknya sebuah database yang
representatif.
Manfaat
dalam Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang
Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah
dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek
data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000
pegawai yang ada.
Dalam ruang lingkup sekolah, database sangat
dibutuhkan, terlenih lagi bagi psikolog yang mengatasi anak-anak yang sering
bolos disekolah. Dengan database, dapat memudahkan psikolog untuk
mencari beberapa anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
Dalam database terdapat
istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity(Suatu
kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam
sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang
mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat,
hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau
data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi,
karena salah satu bidang profesi Psikologi adalahSchool Psychologist,
misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami
masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah
mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru
dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan. Dan masih
banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base
lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya
F.
Sistem
pengolahan data
1. Pengertian
dasar dan tujuan pengolahan data
Pengolahan
data adalah pengubahan atau transformasi simbol seperti nomor dan huruf untuk
tujuan peningkatan kegunaannya. Dan tujuan pengolahan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date
2. Tugas
pengolahan data
Pengumpulan
data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, pengubahan data menjadi bentuk
yang dapat digunakan, penyimpanan data sampai diperlukan, pembuatan dokumen
yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun di luar
perusahaan
3. Contoh
sistem pengolahan data
Pembuatan faktur Penjualan, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan
data komputer, maka operator hanya memasukkan jumlah barang yang dipesan,
karena nama pelanggan, alamat, harga
sudah ada dalam database dan perhitungan total sudah kita dapatkan dari
hasil proses program.
Perhitungan upah dan gaji, dengan sudah dimanfaatkannya
pengolahan data komputer, operator hanya menginput banyaknya jam kerja, lembur,
bonus atau komisi, hari absen ; dan untuk kode pegawai, nama pegawai, gaji
pokok, informasi perhitungan pajak pendapatan, neraca pinjaman dan informasi
kumulatif lainnya sudah ada pada database dan program yang memprosesnya.
4. Peranan
pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Pengolahan
data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara.
Menghasilkan laporan standart yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan,
dan memberikan database dari data internal yang digunakan oleh subsistem CBIS
yang lain
G.
Sistem
informasi manajemen
1. Pengertian
Menurut
Fatta (2007), sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi
pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan
tertentu.
2. Konsep
sistem informasi organisasional
Subsistem
organisasional, perlu ingat bahwa subsistem tersebut tidak terpisah secara
fisik, garis pemisah yang jelas namun bukan memisahkan secara fisik. Kebanyakan
database yang digunakan oleh sebuah subsistem organisasional dapat digunakan
oleh subsistem yang lain, dan dimungkinkan bagi subsistem ini untuk menggunakan
program secara bersama-sama. Sistem informasi organisasional bersifat lebih
logik dari pada bersifat fisik, yang hal ini merupakan cara pemikiran mengenai
SIM.
3. Peranan
SIM dalam pemecahan masalah
SIM memberikan
kontribusi terhadap pemecahan masalah dengan dua cara dasar yaitu :
·
Memberikan sumber informasi organisasi
secara luas, SIM adalah usaha organisasi berskala luas yang memberikan
informasi pemecahan masalah.
·
Memberi sumbangan terutama terhadap
pengidentifikasian dan pemahaman masalah, untuk menjaga kesinambungan pasokan informasi
yang mengalir ke manajer.
H.
Sistem
penunjang keputusan
1. Maksud
pembuatan dasar dan teori-teori yang menjelaskan
2. Konsep,
pengetian dasar, dan tujuan SPK
Konsep
DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya penggunaan komputer secara
time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya, seseorang dapat
berinteraksi secara langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis
informasi. Time-sharing membuka peluang baru dalam penggunaan komputer
Menurut
Minch dan Burns (dalam Marimin, 2004), sistem penunjang keputusan adalah konsep
spesifik sistem yang menghubungkan komputerisasi informasi dengan para
pengambilan keputusan sebagai pemakainya.
Ada
tiga tujuan yang harus dicapai DSS :
·
Membantu manajer dalam pembuatan
keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
·
Mendukung keputusan manajer, dan
bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
·
Meningkatkan efektivitas manajer dalam
pembuatan keputusan, dan bukan pengingkatan efisiensinya.
3. Model
SPK
Dalam
model DSS, pemakainya adalah manajer perorangan atau sekelompok kecil manajer,
dan outputnya dihasilkan pada tiap langkah dalam proses pemecahan masalah.
Simbol yang digunakan dalam model untuk mewakili output DSS tersebut
menunjukkan bahwa laporan berkala dan hasil simulasi didapatkan dalam bentuk
tercetak, dan laporan khusus berbeda dalam bentuk tampilan. Namun, tidak selalu
seperti ini. ketiga jenis output tersebut dapat dicetak ataupun ditampilkan.
4. Pemodelan
matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
Pemodelan
matematis Model matematis adalah jenis yang berperan penting dalam DSS. Ada
berbagai untuk mengklasifikasi model matematis
Manajer
yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
·
Proses pemodelan menjadi pengalam
belajar
·
Kecepatan proses simulasi memberikan
kemampuan pada kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang
singkat
·
Model memberikan daya peramalan
·
Model membutuhkan biaya yang lebih murah
dari pada metode trial and error
Sedangkan
kerugian model adalah sebagai berikut :
·
Sulitnya pemodelan sistem bisnis akan
menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity
·
Dibutuhkan keterampilan matematika yang
tinggi untuk mengembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
5. SPK
berkelompok
Memang
sudah menjadi kenyataan bahwa manajer jarang sekali memecahkan masalah secara
sendiri. Biasanya manajer akan mendaftar orang lain yang akan membantu dalam
menentukan masalah, atau mungkin dalam menentukan dan mengevaluasi pemecahan
pengganti. Komite yang ada dalam sebagian besar perusahaan adalah juga
merupakan contoh aktivitas kelompok
6. Peranan
SPK dalam pemecahan masalah
DSS dapat
meningkatkan dukungan ini melalui langkah proses pemecahan masalah. Kemampuan
tambahan ini bukanlah disebabkan adanya alat yang digunakan, karena SIM dan DSS
sama-sama menerapkan alat yang sama. Alasan mengapa DSS memberikan dukungan
yang lebih besar adalah adanya kenyataan bahwa DSS disesuaikan dengan kebutuhan
tertentu dari manajer tertentu pula.
Daftar
Pustaka :
Fatta, A. H.
(2007). Analisis dan perancangan sistem
informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern.
Yogyakarta : Andi.
Nugroho, A.
(2010). Rekayasa perangkat lunak
berorientasi objek dengan metode USDP. Yogyakarta : Andi.
Marimin. (2004). Teknik & Apl Pengambilan keputusan
kriteria majemuk. Bogor: Grasindo
Suryadi, D.,
& Margianti, E.S .(1996). Sistem
informasi manajemen. Jakarta : Gunadarma
diunduh pada tanggal 20 januari 2017 file:///C:/Users/Asus/Downloads/Pengenalan%20pada%20Manajemen%20Informasi%20(pertemuan%201).pdf
aldi_tob_2000.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12267/Minggu3.ppt
0 komentar:
Posting Komentar