Sabtu, 16 November 2013

Filsafat "Mengatasi Stress Pada Anak"



I. PENGERTIAN EMOSI
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. . Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi  :
1.     Amarah
2.     Kesedihan
3.     Rasa takut
4.     Kenikmatan
5.     Cinta
6.     Terkejut
7.     Jengkel
8.     Malu

II. PENYEBAB EMOSI
Kemarahan adalah salah satu jenis emosi yang alamiah, tapi jika emosi ini tidak dapat dikontrol dengan baik tentu bisa merugikan orang lain. Para ahli kini mulai bertanya mengapa banyak sekali orang yang mudah marah, bahkan untuk suatu alasan yang tidak jelas. Terdapat banyak penyebab umum orang menjadi mudah marah, beberapa sebab bisa segera diatasi tapi ada juga yang membutuhkan bantuan lain.
Seperti dikutip dari eHow, ada beberapa hal yang menjadi pemicu seseorang mudah sekali marah yaitu :

1. Stres
Stres adalah penyebab paling umum seseorang menjadi galak atau mudah marah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kehidupan sehari-hari, lingkungan kerja atau banyaknya penyebab stres di lingkungan sekitar. Untuk mengatasinya, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab stresnya. Setelah itu coba melihatnya dari sudut pandang netral dan tidak membiarkan  emosi mempengaruhi penilaiannya.

2.
Kurang tidur
Seseorang yang memiliki jam tidur malam sedikit kemungkinan besar tumbuh menjadi orang yang mudah marah. Orang yang kurang tidur, akan selalu merasa capek dan lelah sehingga emosinya mudah tersulut.

3. Kondisi medis
Beberapa kondisi kesehatan yang terganggu seperti pilek, flu, sakit kepala atau ketidaknyaman fisik lainnya juga bisa membuat seseorang mudah marah.

4. Masalah emosional
Segala masalah yang terkait dengan emosional bisa memicu seseorang untuk mudah marah. Untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan mudah belajar meditasi atau program mengontrol emosi.

5. Interaksi obat
Jika seseorang mengonsumsi berbagai obat sekaligus, ada kemungkinan interaksi antara satu obat dengan yang lain dapat membuat seseorang mudah tersinggung. Selain itu ada juga beberapa obat yang dapat membuat seseorang mudah marah jika berinteraksi dengan kafein. Karena nya kenali apa efek samping dan kontra indikasi dari tiap obat.



6. Gen di dalam tubuh
Sebuah penelitian menunjukkan seseorang bisa sangat mudah marah sementara yang lainnya tidak,tergantung pada gen yang ada di dalam tubuhnya. Salah satu gen yang dianggap menjadi penyebab orang mudah marah adalah DARPP-32, gen ini membuat seseorang mudah terprovokasi sehingga menjadi marah.

7. Anti terhadap makanan berkarbohidrat
Jangan sampai karena sedang diet maka anda meninggalkan asupan nutrisi yang mengandung karbohidrat dan gula begitu saja. Kadar gula darah yang rendah dalam darah membuat anda lebih sensitive dan sulit berkonsentrasi. Banyak sumber karbohidrat sehat, seperti nasi merah.

8. Cahaya redup
Ternyata cahaya lampu dan cahaya redup dari televisi, alarm digital, bahkan sinar dari laptop dapat meningkatkan risiko depresi. Cahaya-cahaya ini ini menurunkan produksi hormon melatonin. Tanpa tingkat melatonin stabil, pola tidur yang normal dapat terganggu. Jadi, coba benahi letak tempat tidur agar tak terganggu cahaya dan usahakan untuk mematikan lampu saat ingin tidur.


III. PENGERTIAN STRESS
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental.
Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress disebut strain.

Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.


IV.  JENIS-JENIS STRESS

1. Stres Biasa
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses mencapainya dengan penuh energi. 

2. Distres Internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres. 

3. Distres Akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi akan memicu timbulnya hiperstres.

4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan "ketidakadaan" stres, tetapi bisa juga diartikan kebosanan yang ekstrem.
Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.

 5. Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.

 Gejala stres pada anak
·         Anak menampilkan tanda-tanda depresi
·         Mudah marah dan kehilangan minat pada aktivitas pavoritnya
·         Lelah, gelisah dan agitasi
·         Mengeluh sakit fisik seperti sakit perut (mencret) ataupun sakit kepala
·         Minat belajar menurut dan prestasi yang anjlok
·         Kemungkinan anak akan berubah tingkah laku dari seorang yang ramah menjadi pendiam, ataupun sebeliknya dari seorang yang penurut menjadi seorang yang sering membantah
·         Anak berubah menjadi seorang pembohong bahkan mencuri atau melakukan perbuatan jahat lainnya sebagai bentuk pelarian.
·         Anak kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas rumah
·         Anak menjadi lebih tergantung dengan orang tua atau mengacuhkan orang tua
·         Kurang percaya diri dan bersikap malas


V. LATAR BELAKANG TIMBULNYA STRESS PADA ANAK
Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, sejak dalam kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stres, janin yang ada dalam kandungan juga akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur, sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiring pertambahan usia terutama saat masa remaja, berbagai penyebab dapat memicu stres pada anak, di antaranya adalah:

·         Makanan
Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat menimbulan stres.

·         Kurang tidur
Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu sehingga jam tidur berkurang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.

·         Lingkungan keluarga
Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya, terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.

·         Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam :
authoritarian : orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua
permissive : orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak.
authoritative : orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri.
Stres dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.

·         Tekanan dari teman
Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya.


Membantu Anak yang Mengalami Stres
Sebagai manusia yang belum berpengalaman dan kapasitas otak yang belum optimal, seorang anak tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusi dari stres yang dideritanya sehingga perlu mendapat bantuan dari orang dewasa untuk dapat mengatasi kesulitannya sehingga stres yang dialaminya tidak berkepanjangan.

VI. TEORI PENYEBAB STRESS PADA ANAK

Menurut Prof. Marian Marion dalam bukunya Guidance for young children, ada dua faktor utama penyebab stress (stressors) pada anak yakni :

·         Faktor Internal

Yang termasuk dalam faktor internal antara lain rasa lapar, rasa sakit, sensitivitas terhadap bunyi/keributan, perubahan suhu, dan kondisi keramaian (kepadatan manusia).
Menurut spesialis pengembangan manusia dari University of Illinois Cooperative Extension (Christine M. Todd), stress fisik seperti rasa lapar, mengantuk atau mendapat peringatan akibat tingkah laku yang kurang baik merupakan penyebab utama .

·         Faktor Eksternal

Yang faktor eksternal meliputi perpisahan atau perceraian dalam keluarga, perubahan dalam komposisi keluarga, menghadapi pertengkaran dan konflik, menghadapi kejahatan, mengalami tindakan kekerasan dari sesama teman (bullying), kehilangan sesuatu yang berharga misalnya hewan kesayangan, diperhadapkan dengan tugas yang harus diselesaikan secara bertubi-tubi, terburu-buru (hurrying), dan kehidupan sehari-hari yang tidak teratur dengan baik.
Sebenarnya stress dapat berdampak positif maupun negative pada anak. Ini di dipengaruhi oleh umur dan tingkatan stres. Stress yang berdampak positif (misalnya mengikuti kejuaraan tertentu dan belajar mengendarai sepeda) merupakan bagian yang normal dari kehidupan anak setiap hari. Berkaitan dengan umur, semakin muda anak, semakin besar dampak yang ditimbulkan dari hal-hal baru, dan semakin kuat serta potensial pula stress negatif terjadi.
Perhatian dan kasih sayang yang dari orang tua tertutama yang dibutuhkan anak dan membantu anak terhindar dari stres. Maka terus dukung, latih dan asuh anak Anda agar dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.



VII. SIKAP ORANG TUA DALAM MENGAHADAPI STRESS ANAK
·         Sabar dan ikhlas
·         Orangtua perlu tawakal dan berdoa
·         Perbaiki pola asuh
·         Jangan buat tuntutan yang berlebihan
·         Buat kedekatan dengan anak dan komunikasi yang terbuka
·         Ciptakan keluarga yang harmonis
·         Bentuk anak yang mandiri
·         Beri keleluasan yang wajar untuk anak
·         Berikan makanan sehat dan tidur cukup




0 komentar:

Posting Komentar