Kamis, 31 Oktober 2013

Rangkuman materi BAB 2 "Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan"



Ilmu Budaya Dasar , yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari tentang the humanitie sorang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu yaitu humanities, pada umumnya mencakup filsafat, teknologi ,seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, dan cerita rakyat.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filasafat atau agama.

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah Prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan, prosa cerita dan juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. ada dua macam prosa yaitu :
·           Prosa Lama :
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara
·         Ø  Prosa Baru :
1.      Cerita pendek
2.      Roman/Novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi


·         Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

·         Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya. Sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan .
1.      Figura bahasa adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan, dll sehingga puisi menjadi hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4.      Kata-kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati 
    
  MIND MAP





0 komentar:

Posting Komentar