Nama
:
Tristanty Rahayu
Kelas : 3PA14
NPM :18513998
A.
Mengedalikan
Fungsi Manajemen
1.
Pengertian
controlling/mengendalikan
Salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar
dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
2.
Jelaskan
langkah-langkah control
Dalam proses
pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini :
a) Menentukan
standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
b) Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
c) Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada.
d) Melakukan
tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan
sesuai dengan rencana.
3.
Jelaskan
tipe-tipe control dalam manajemen
Ada 4 tipe kontrol
dalam pengendalian manajemen, yaitu :
a) Pengendalian
dari dalam organisasi (kontrol internal)
Adalah pengendalian
yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari dalam
organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit pengendalian ini bertugas
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan
menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu
pimpinan dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control).
b) Pengendalian
luar organisasi (kontrol eksternal)
Adalah pengendalian
yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi terhadap
departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu
pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu
organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya.
c) Pengendalian
preventif
Maksud pengendalian
preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.
d) Pengendalian
represif
Maksud dilakukannya
pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan
agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian
anggaran disebut post- audit).
4.
Membuat
strategi controlling untuk organisasi
Contoh di dalam pegawai negeri sipil harus ada beberapa
pengawasan
·
Pengawasan berkala
Pengawasan
yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan bisa / bulan
sekali, atau 1 bulan
·
Pengawasan mendadak
Pengawasan yang dilaksanakan mendadak untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan
menghindari terjadinya penyimpangan
·
Pengawasan melekat
Pengawasan
yang dilakukan secara dekat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk
tujuan yang spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan
sekecil-kecilnya terjadi penyimpanan atau kesalahan.
B.
Kekuasaan
& Pengaruh
1.
Pengertian
kekuasaan
Pemimpin hanya dapat
melakukan fungsi kepemimpinannya apabila memiliki suatu daya tertentu, yaitu
power. Dalam hal ini power berarti daya, atau dalam teori kepemimpinan power
adalah sebagai berikut “kekuasaan”.
2.
Jelaskan
sumber-sumber kekuasaan
a) Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal
sources of power).
b) Kekuasaan Formal (Formal Power)
adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
c) Kekuasaan Personal (Personal
Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang
individu.
d) Sumber kekuasaan struktural (structural
sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group
atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber kekuasaann kelompok.
3.
Definisi
pengaruh
Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang
yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini
menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang
dikatakan sang pemimpin.
4.
Jelaskan
pengaruh taktik dalam organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah
cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui
dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan
tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali
meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang
lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk
meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat
oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl,
Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all,
2009), yaitu:
a)
Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
b)
Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
c)
Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
d)
Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
e)
Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
f)
Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
g)
Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
h)
Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
i)
Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah
sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Daftar Pustaka
H. Moh. Isa. 1980. Beberapa Bacaan tentang
Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
Soekarno, & Putong I.(2015). Kepemimpinan Kajian Teori dan Praktis.